Tuesday, November 4, 2008

"prosa tanpa makna"

Cinta menyuarakan gending-gending dan seruling
faqir merintih rindu sembari berkeliling
Cinta meniup lembut lembar-lembar mahkota bunga
faqir menjeritkan harapan ‘tuk bersua
Cinta menjanjikan kekasih yang dirindukan
faqir nanar menangis … menangis … dan menangis

Wahai Kekasih… Wahai Pupur dan Bedak Kesturi
Wahai Seribu Wajah Asmara!

Laksana semut, fawir merayapi gunung-gunung…
di kala angin musim dingin menerpa salju-salju

O…Jenny…kaki fawir membiru, kaku, tiada mampu bergerak
O…Jenny…di manakah dikau harus kucari
O…Jenny…telah kulewati Fuji nun jauh di timur dan ratusan selat-selat berakitkan bambu
O…Jenny…kau tiadalah ada di satu kota-kota cinta
O…Jenny…hanyalah aroma wewangian asli yang kudapat ataulah gambar-gambar berpigura di pasar-pasar burung

Labuan hatiku yang tersembunyi…Jenny Gozali
Harapan rasaku yang tiada terjangkau…’Jenny Gozali
Pujaan nurani yang maha agung…’Jenny Gozali
Piala-piala anggur cinta…Waduudah Jenny
Kecantikan tiada tara tiada terbayang…Jamiilah Jenny
Raup-raup kesempurnaan kasih mesra…Rahiimah Jenny
Rahmat tiada terbatas bagai samudra…Rahmaniyyah Jenny
Puja dan puji yang sempurna….


Tomorrow, I ‘ll love You twice more

"prosa tanpa makna" written by heartless

1 comment:

Sisto said...

Pasti ada maknanya ... masa sih sesuatu dibuat tanpa makana ?